Rabu, 06 Februari 2013

Kewirausahaan

Apa itu kewirausahaan?

Kewirausahaan (entrepreneurship) memiliki beberapa pengertian. Kata entrepreneur sebenarnya berasal dari kata Perancis, entreprendre yang berarti “undertake.” Dalam kaitannya dengan dunia bisnis, kata tersebut berarti langkah awal memulai suatu bisnis.

Apa itu technopreneurship?

Technopreneurship merupakan istilah bentukan dari dua kata, yakni ‘teknologi’ dan ‘enterpreneurship’. Secara umum, kata Teknologi digunakan untuk merujuk pada penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri atau sebagai kerangka pengetahuan yang digunakan untuk menciptakan alat-alat, untuk mengembangkan keahlian dan mengekstraksi materi guna memecahkan persoalan yang ada. Sedangkan kata entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur yang merujuk pada seseorang atau agen yang menciptakan bisnis/usaha dengan keberanian menanggung resiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada (Zimmerer & Scarborough, 2008). Jika kedua kata diatas digabungkan, maka kata teknologi disini mengalami penyempitan arti, karena Teknologi dalam “technopreneurship” mengacu pada Teknologi Informasi, yakni teknologi yang menggunakan Komputer sebagai alat pemrosesan.

Posadas (2007) mendefinisikan istilah technopreneurship dalam cakupan yang lebih luas, yakni sebagai wirausaha di bidang teknologi yang mencakup teknologi semikonduktor sampai ke asesoris Komputer Pribadi (PC). Sebagai contoh adalah bagaimana Steven Wozniak dan Steve Job mengembangkan hobi mereka hingga mereka mampu merakit dan menjual 50 komputer Apple yang pertama, atau juga bagaimana Larry Page dan Sergey Brin mengembangkan karya mereka yang kemudian dikenal sebagai mesin pencari Google. Mereka inilah yang disebut sebagai para teknopreneur dalam definisi ini.

Dalam wacana nasional, istilah Technopreneurship lebih mengacu pada pemanfaatan Teknologi informasi untuk pengembangan wirausaha. Berbeda dengan pengertian pertama diatas, jenis wirausaha dalam pengertian technopreneurship disini tidak dibatasi pada wirausaha teknologi informasi, namun segala jenis usaha, seperti usaha meubel, restaurant, super market ataupun kerajinan tangan, batik dan perak. Penggunaan teknologi informasi yang dimaksudkan disini adalah pemakaian Internet untuk memasarkan produk mereka seperti dalam perdagangan online (e-Commerce), pemanfaatan Perangkat Lunak khusus untuk memotong biaya produksi, atau pemanfaatan teknologi web 2.0 sebagai sarana iklan untuk wirausaha.

Dalam pengertian kedua ini, tidaklah jelas pihak mana yang bisa disebut sebagai technopreneur. Disini, kedua pengertian ini akan digunakan bersama-sama.

Filosofi seorang wirausaha

Filosofi 1: Awali Hari dengan Membaca, Isi hari-hari dengan Membaca dan berkarya, dan tutup hari-hari dengan Membaca, bersyukur dan planning 
Membaca disini adalah kegiatan membaca buku, berdiskusi, menulis buku, membaca pasar, dan membaca peluang- peluang bisnis yang ada, sehingga menghasilkan sebuah inovasi dan kreativitas bisnis baru. Berkarya disini adalah mengisi waktu-waktu dengan bekerja, berwirausaha, berbisnis, intinya jangan sampai kita membiarkan sedetik pun dalam hari-hari kita tidak terisi dengan karya nyata, tidak terisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Jadi berkarya dapat diartikan dengan selalu mengisi hari-hari kita dengan sesuatu yang bernilai manfaat. Bersyukur itu penting agar bisnis yang kita jalankan selalu tumbuh dan berkembang, karena dalam setiap syukur ada sebuah keberkahan yang akan semakin memajukan bisnis yang kita jalankan, disamping itu selalu membuat planing akan selalu memacu kita untuk selalu berkarya dan bekerja keras.

Filosofi 2: Selalu mendengar dengah hati yang tulus adalah kunci menuju perubahan
Selalu mendengar disini adalah selalu meminta masukan, koreksi, perbaikan dan inovasi-inovasi yang diinginkan oleh konsumen, sebuah perusahaan akan menjadi maju jika selalu meminta masukan dari siapapun juga, baik itu dari bawahan, dari konsumen, maupun dari perusahaan lain.

Filosofi 3: Selalu Menyapa dengan tulus merupakan kunci keberhasilan organisasi
Seorang wirausaha harus mengalokasikan waktunya walaupun hanya 1 menit untuk menyapa dan bertukar pikiran dengan jajaran karyawannya agar sebuah perusahaan bisa tumbuh dan berkembang, manajemen dapat berjalan dengan baik

Filosofi 4: Bangunlah Sebuah Bisnis yang mencerdaskan
Bisnis yang mencerdaskan adalah sebuah bisnis yang tidak hanya menghasilkan keutungan materi, dan memberikan manfaat bagi konsumen. Namun harus bisa memberikan nilai tambah ilmu dan pengetahuan baru kepada setiap konsumen yang menggunakan produk kita. Selain itu Sebuah perusahaan yang mencerdaskan harus pula dapat memberikan multiplayer efek bagi kemajuan pendidikan, diantaranya dapat dilakukan dengan cara memberikan beasiswa dari hasil laba perusahaan, membuka sekolah gratis bagi para anak-anak karyawan, dan membuka universitas-universitas untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Filosofi 5: Setiap hari harus memiliki rencana dan tujuan yang ingin dicapai
Minimal memiliki 1 rencana yang akan dilaksanakan, dan setelah satu rencana beres maka merencanakan kegiatan lainnya

Filosofi 6: Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini
Dalam bisnis pun sama hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini, sehingga akan senantiasa ada perbaikan manajemen, perbaikan pelayanan, dan inovasi-inovasi baru dalam setiap harinya.
Filosofi 7 : Apabila telah selesai dari satu bisnis maka kerjakanlah bisnis yang lain
Ekspansi bisnis perlu dilakukan agar bisnis kita terus berkembang dengan pesat, hal ini perlu dilakukan agar bisnis yang kita lakukan tidak mengalami stagnan.

Karakteristik seorang wirausaha

Sifat Instrumental
Dia dalam berbagai situasi selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dalam lingkungannya demi tercapainya tujuan pribadi dalam berusaha.

Sifat Prestatif
Dia dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang tercapai sebelumnya.

Sifat Keluwesan Bergaul
Dia selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan antar manusia. Dia aktif bergaul, membina kenalan-kenalannya dan mencari kenalan baru, serta berusaha untuk dapat terlibat dengan mereka yang ditemui dalam kegiatan sehari-hari.

Sifat Kerja Keras
Dia selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai tujuan.

Sifat Keyakinan Diri
Dia selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam bertindak, bahkan berkecenderungan untuk melibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dengan optimisme untuk berhasil.

Sifat Pengambilan Resiko
Dia selalu memperhitungkan keberhasilan dan kegagalan dalam setiap kegiatannya khususnya untuk mencapai keinginannya. Dia akan melangkah bila kemungkinan untuk gagal tidak terlalu besar.

Sifat Swa Kendali
Dia dalam menghadapi berbagai situasi selalu mengacu pada kekuatan dan kelemahan pribadi dan batas-batas kemampuan dalam berusaha. Dia selalu menyadari dengan adanya pengendalian diri ini maka setiap kegiatannya menjadi lebih terarah dalam mencapai tujuannya.

Sifat Inovatif
Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap gagasan, pandangan, dan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Dia tidak terpaku pada masa lalu, tapi selalu berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru atau memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kinerja. Dia cenderung melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan tertentu (imitatif inovatif).
Sifat Kemandirian
Dia selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Keberhasilan dan kegagalan merupakan konsekuensi pribadi wirausaha. Dia mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai kegiatan dalam mencapat tujuan. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Ketergantungan pada orang lain merupakan suatu yang bertentangan dengan kata hatinya. Dia dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak dan dalam mengambil keputusan.

Tipe-tipe wirausaha

Penasehat (Advisor)
Kebanyakan konsultan dipercayai banyak orang karena pendidikan dan pengalaman yang mereka peroleh seperti di bidang konsultan keuangan. Di bidang ini, konsultan mendapat uang dari jasa mereka memberikan saran atau pun mencarikan solusi bagi klien-klien mereka.

Organisator
Contoh usaha tipe ini adalah event organizer dimana anda harus memaintain ataupun me-manage jalannya sebuah usaha.

Creator
Tipe yang ini adalah tipe pembangun bisnis dimana memerlukan kreativitas anda untuk mampu membuat barang atau jasa baru yang sebelumnya belum ada.

Care Taker
Pengusaha yang bergerak di bidang perkebunanan adalah salah satu conton dimana anda harus mampu sebuah bisnis dan di perlukan sikap yang sabar, tekun, dan konsisten.

Communicator
Tipe ini adalah anda yang mampu memberikan informasi yang menjadi demand seperti bidang sales.

Entertainer
Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang mampu membuat atau menambah pengalaman positif bagi orang lain misalnya : aktor dan penyanyi.

Investor
Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang di bidang saham atau property yang mampu membuat uang mereka bekerja.

Seller
Tipe ini memiliki keahlian dalam menjual apapun mau itu jasa atau barang misalnya asuransi.

Engineer / Technology
Tipe ini adalah pengusaha yang memiliki keahlian di bidang teknik, misalnya bidang otomotif.

Wirausaha berbasis TI

Wirausaha berbasis teknologi informasi adalah penggunaan teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, akan dapat meningkatkan hasil dan kualitas dari usaha tersebut. Sebagai contoh toko komputer yang memanfaatkan website untuk menjual barang jualannya. Dengan menggunakan website, sebuah toko akan lebih dapat dijangkau oleh orang banyak daripada toko yang hanya jualan di daerah setempat. Promosi lewat website juga lebih memungkinkan dilihat banyak orang. Namun kelemahan promosi di website adalah tidak semua orang dapat melihat websitenya, dikarenakan tidak memiliki akses internet. 

Wirausaha bidang TI di Sillicon Valley – Amerika Serikat

Wirausaha bidang TI di Silicon Valley sangatlah maju, hal ini dikarenakan orang-orang di sana yang tidak cepat menyerah dalam menerima kegagalan. Kultur kerja di Silicon Valley yang membiasakan orang menerima kegagalan lalu bangkit lagi merupakan kekuatan terbesar. Lalu semangat kerja dimana semua orang dapat berbagi informasi yang positif mampu menciptakan budaya tumbuh bersama. Yang terakhir adalah kegigihan dalam mencapai apa yang mereka inginkan merupakan sesuatu yang membuat mereka bertahan.

Wirausaha bidang TI di Bangalore – India

Wirausaha bidang TI di Bangalore sangat maju, terutama di bagian piranti lunak. Saat ini di Bengalore terdapat sekitar 1500 perusahaan piranti lunak yang mengerjakan berbagai proyek dari AS dan Eropa dan telah berhasil mengangkat India menjadi salah satu negara produsen piranti lunak terbesar di dunia. Industri berbasis pengetahuan dari India, seperti piranti lunak, jasa teknologi informasi dan farmasi yang membutuhkan mutu sumber daya manusia yang berpengetahuan khusus mampu dipenuhi dengan baik oleh India dan bahkan mendapat pengakuan masyarakat bisnis internasional. Tidak mengherankan bila perusahaan modal ventura (venture capital) dari AS banyak yang mengadu untung di Bengalore, India.

Wirausaha berbasis TI di Indonesia

Wirausaha berbasis Teknologi Informasi adalah wirausaha yang menggunakan dan mengembangkan unit usaha dan unit produksinya dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Proses pengembangan unit usaha dan unit produksi dengan memanfaatkan teknologi dapat meningkatkan hasil sekaligus performa dari unit usaha tersebut. Di Indonesia masih belum banyak yang memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan usaha. Namun ada beberapa yang sudah memanfaatkannya, misalnya menawarkan barang yang akan di jual di took, dengan memasang iklan di internet. Salah satu metode ini, sudah tidak asing lagi di dunia maya. Dengan memasang iklan di internet, penjual akan lebih banyak dilihat barang jualannya oleh pengguna internet. Contoh nyata adalah memasang iklan jualan di forum jual beli TokoBagus.com ataupun Kaskus.co.id. Jadi kesimpulannya pengembangan wirausaha berbasis TI di Indonesia masih belum maksimal, namun ada beberapa yang sudah memanfaatkan teknologi informasi.

2 komentar: